1. WALL E (2008)
2. UP (2009)
10 menit awal UP akan langsung membuat anda jatuh cinta dengan film ini. 10 menit yang memperkenalkan kita pada tokoh sentral Carl Fredrickson dan juga mendiang istrinya. Konsep awal UP simpel saja, petualangan seorang kakek dan anak kecil dalam rumah terbang yang diangkat oleh ratusan ribu balon. Menurutku UP adalah film pixar dengan skenario terbaik hingga sekarang. Penulisan yang emosional, lucu dan penuh aksi, karakter yang masuk akal (UP adalah film Pixar pertama dimana tokoh sentralnya adalah manusia dan bukan benda mati atau binatang bersuara), musik yang pas oleh Michael Giaccino serta animasi yang smooth yang biasa ditampilkan Pixar membuat film ini menjadi film Pixar pertama yang dinominasikan sebagai Best Picture di ajang Oscar. Film ini juga menang di kategori Best Animated Feature dan Best Music di ajang yang sama pada tahun 2010.
3. TOY STORY 2 (1999)
John Lasseter kembali menyutradari film seri TOY STORY yang menurutku adalah yang terbaik. Jika di film pertama, Woody berusaha menyelamatkan Buzz dari tetangga Andy, Sid sang perusak mainan, maka di film kedua, kini Buzz yang berusaha menyelamatkan Woody dari kolektor mainan sekaligus pemilik toko mainan, Al yang sudah mencuri Woody dan berusaha menjualnya ke Jepang. Dalam seri ini juga diperkenalkan tokoh baru, koboi wanita Jessie dan penggali tambang Prospector, dan Bull’s Eye, kuda setia Woody. Yang membuat film ini begitu hebat adalah film ini lebih emosional dibandingkan seri TOY STORY yang lain, terutama saat scene Jessie menceritakan kisahnya dengan pemilik lamanya, Emily diiringi dengan soundtrack “When She Loved Me” yang akan membuat sebagian orang yang menontonnya menjadi terharu.
4. FINDING NEMO (2003)
Tokoh utamanya adalah Marlin, seekor ikan badut yang tidak lucu sama sekali yang mencoba mencari anaknya yang hilang, Nemo yang sebelah siripnya pendek bersama Dori, ikan yang mempunyai penyakit hilang ingatan sementara. Tokoh lain ada Hiu yang bertobat untuk tidak makan daging ikan lainnya, ikan yang gila akan kebersihan, ikan yang mempunyai kepribadian ganda dan mengira refleksi dirinya di cermin adalah saudaranya, ditambah kura-kura tua yang bijak. FINDING NEMO adalah film Pixar yang paling banyak memiliki tokoh unik secara psikologi. Tidak hanya karakter, cerita yang menyentuh tentang single parent yang berusaha menyelamatkan anaknya serta humor-humor segar ala Pixar membuat FINDING NEMO menjadi film kedua terlaris di tahun 2003 (hanya TLOTR The Return Of The King yang mampu mengungguli pendapatan film ini) dan sempat menjadi film animasi terlaris sepanjang masa sebelum akhirnya dikalahkan oleh Shrek 2 di tahun berikutnya. Film ini juga menjadi film Pixar pertama yang berhasil memenangkan Oscar di kategori Best Animated Feature di tahun 2004.
5. SHREK (2001)
Sampai sekarang, SHREK adalah usaha terbaik Dreamworks dalam menyaingi dominasi Disney-Pixar dalam bidang film animasi 3d. Dengan menggabungkan berbagai macam kisah dongeng yang sudah terkenal, parody-parodi slapstick film-film terkenal, pengisi suara dari actor-aktor yang sudah terkenal, SHREK berhasil menjadi sebuah film yang klasik. Tokoh-tokoh utamanya pun bukan yang mudah mendapat simpati dari para penikmat film, namun itulah kelebihan film ini. SHREK berhasil menjadi film animasi pertama yang memenangkan kategori Best Animated Feature di ajang Oscar tahun 2002. Film ini juga melahirkan tiga film lanjutan yang sayangnya tidak pernah bisa lebih baik daripada film originalnya ini.
6. TOY STORY (1995)
Ini dia film yang membuat studio PIXAR besar hingga sekarang. Kisah tentang mainan-mainan Andy berawal dari kecemburuan Woody sang koboi terhadap Buzz Lightyear, mainan astronot baru milik Andy yang berujung pada kerja sama keduanya untuk lari dari cengkraman Sid, si perusak mainan. TOY STORY adalah film animasi 3d panjang pertama yang dirilis secara luas. Sebelumnya, animasi 3d hanya dipakai untuk special effect film-film live action, dan banyak orang percaya membuat film animasi 3d panjang sama saja membuang uang yang sangat besar. Namun John Lasseter dan kawan-kawannya di Pixar berhasil meyakinkan Disney untuk melakukan kerjasama mutual dengan membuat film ini. Bujetnya yang memakan $30 juta pun ternyata malah lebih rendah daripada film The Lion King (1994) yang menghabiskan $45 juta. Film ini pun menjadi film terlaris di tahun 1995, dan berhasil meraih Oscar berupa Special Achievement untuk John Lasseter serta nominasi Best Song “You’ve Got A Friend In Me” oleh Randy Newman, Best Music dan juga Best Original Screenplay.
7. RATATOUILLE (2007)
Untuk kedua kalinya Brad Bird kembali menerima Oscar untuk kategori Best Animated Feature setelah sebelumnya dia berhasil lewat film THE INCREDIBLES. Remy The Rat adalah tikus jalanan yang berbeda dengan ratusan saudaranya yang lain yang tinggal di sebuah atap rumah tua. Dia bosan harus mengorek-ngorek tong sampah untuk mendapatkan makanan dan merasa dia mempunyai keahlian untuk memasak layaknya manusia biasa. Maka dia pun kabur ke Paris untuk mengejar impiannya menjadi Koki hebat dengan perantara pembantu koki kurus yang tidak meyakinkan, Alfredo Linguini. Film ini juga sempat menjadi film animasi 3d yang masuk nominasi Oscar terbanyak (lima nominasi Oscar) sebelum di tahun berikutnya rekor ini pecah oleh film Pixar yang lain, WALL E.
8. Toy Story 3 (2010)
John Lasseter, sutradara 2 film Toy Story sebelumnya memang tidak lagi turun tangan sebagai sutradara dalam film ini. Kisahnya, Woody and the gangs kini harus menghadapi kenyataan Andy yang akan segera kuliah. Tanpa sengaja mereka terbawa ke sebuah tempat penitipan anak, Sunnyside, dan disanalah malapetaka dimulai. Mereka harus lari dari penguasa kejam Sunnyside, si mainan beruang pemeluk, Lotso. Lee Unkrich berhasil membawa kita bernostalgia sekali lagi bersama Woody dan Buzz dan teman-teman mainan Andy lainnya yang kali ini lebih syarat dengan adegan-adegan aksi, Lee Unkrich juga tidak melupakan unsur-unsur yang membuat serial Toy Story begitu menyentuh. Kisah persahabatan, kasih saying, dan juga pengkhianatan yang indah, lucu, sedih, dan juga menyentuh membuat Toy Story 3 menjadi seri penutup sempurna kisah mainan-mainan Andy ini. Oh ya, dan anda akan selalu tertawa terbahak-bahak mengingat adegan Mr. Potato Head yang berubah menjadi dadar gulung….
9. KUNG FU PANDA (2008)
Mengambil tema kung fu dan binatang-binatang khas Cina, Dreamworks sukses membuat sebuah film lucu yang karakter-karakter utamanya disuarakan oleh aktor-aktor ternama. Temanya pun cukup catchy, tentang si pecundang Panda Po yang ternyata mempunyai takdir untuk menjadi penerus ahli kung fu terbaik, Dragon Warrior. Tidak hanya kisahanya yang membumi, Dreamworks juga sukses mengemas KUNG FU PANDA menjadi tontonan yang tidak pernah sepi dari tawa penontonnya hingga film ini habis. KUNG FU PANDA masuk nominasi Best Animated Feature di ajang Oscar tahun 2009 dan sukses menjadi film animasi terlaris di dunia pada tahun 2008.
10. HOW TO TRAIN YOUR DRAGON (2010)
Dreamworks berubah haluan. Kalau biasanya mereka mengumbar komedi slapstick dalam film-film animasi mereka, maka HOW TO TRAIN YOUR DRAGON lebih mirip film-film Pixar yang menyajikan komedi ringan yang mudah dicerna oleh anak-anak hingga dewasa. Seorang Viking muda bernama Hiccup yang tidak berperwarakan bag seorang Viking berhasil menangkap seekor Naga ompong untuk membuktikan ketangguhannya. Akan tetapi Hiccup malah berteman dengan naga tersebut dan belajar lebih banyak tentang binatang anggun tersebut. Walau awalnya Dreamworks cukup skeptis dengan film ini karena pendapan minggu pertamanya tidak sebesar film-film animasi Dreamworks lainnya yang sukses ($ 43 M untuk minggu pertamanya, rata-rata film animasi Dreamworks yang sukses, pendapatan minggu pertamanya > $ 50 M), toh film ini berhasil bertahan selama beberapa minggu di daftar 5 besar film box office, terima kasih karena sambutan hangat para kritikus hingga melampaui film animasi hit Dreamworks lainnya, KUNG FU PANDA. Andai Toy Story 3 tidak dirilis pada tahun bersamaan, film ini hampir pasti memenangkan Oscar untuk kategori Best Animated Feature tahun depan. Namun siapa tahu, juri Oscar berpendapat beda denganku dan malah memenangkan film ini ketimbang Toy Story 3.
20th Century Fox selalu gagal membuat film animasi yang sukses secara komersil maupun kualitas, hingga Chris Wedge datang membawa angin segar. Bersama Blue Sky Studios, Wedge melahirkan sebuah franchise animasi tersukses milik Fox, ICE AGE. Cerita dalam film ICE AGE mungkin terkesan standard, namun sebuah karakter tanpa dialog bernama Scrat yang selalu mengejar-ngejar kenari menjadi suatu ikon komik tersendiri yang membuat film ini begitu diingat banyak orang. Hebatnya lagi, film ini berhasil masuk nominasi Best Animated Feature di ajang Oscar tahun 2003, walau harus kalah oleh film anime karya Hayao Miyazaki, The Spirited Away. Film ini pun melahirkan dua film lanjutan yang amat sangat sukses di pasaran, terutama di pasar internasional (pasar luar Amerika Utara).
12. THE INCREDIBLES (2004)
Ini dia film superhero terbaik setelah The Dark Knight tentunya. Brad Bird kembali membuktikan dirinya sebagai penulis skenario dan sutradara film animasi berbakat. Dengan menggubah beberapa tokoh superhero terkenal (Mr. Incredibles – Superman, Elastic Girl – Mr. Fantastic, Violet – Invisible Girl, Dash – The Flash, Frozone – Silver Surfer) sebagai karaktek-karakter utama dalam filmnya, Brad Bird kemudian menulis sebuah cerita superhero yang unik. Sekumpulan superhero yang sudah pensiun dan mencoba hidup normal, merasa terpanggil setelah dunia kembali diguncang oleh kehadiran penjahat yang tidak begitu super namun mempunyai peralatan yang sangat canggih, Syndrome. Tidak hanya lucu, film ini juga “menyentil” beberapa tema superhero yang klise, misalkan superhero bersayap dalam presentasi kostum Edna Mode ataupun rupa tokoh-tokohnya yang jauh dari kesan cantik, ganteng dan gagah sebagaimana tokoh superhero yang biasa kita lihat dalam film lain. Di tahun 2005, film ini berhasil meraih Oscar untuk kategori Best Animated Feature.
13. MONSTERS INC. (2001)
Dongeng monster dalam lemari yang populer di dunia barat di sajikan menjadi sebuah film komedi cerdas disutradari oleh Pete Docter. Alkisah para monster ternyata menggunakan teriakan anak-anak sebagai sumber energi di dunia mereka. Maka sebuah perusahaan energi, Monsters Inc. mempekerjakan monster-monster paling menyeramkan untuk menakut-nakutin anak-anak di bumi walau secara kontradiktif, anak-anak dianggap sebagai sumber virus di negeri para monster itu. Sulley, pekerja monster no.1 bersama asistennya Mike, harus kerepotan saat secara tidak sengaja mereka membawa masuk Boo, seorang anak kecil dari bumi ke dunia para monster. Film ini jelas membuat para anak kecil tidak akan takut lagi pada monster. Pete Docter, sang sutradara memang gagal membawa pulang Oscar di kategori Best Animated Feature pertama bagi Pixar di tahun 2002 (Shrek adalah pemenangnya), namun Randy Newman untuk pertama kalinya berhasil membawa pulang piala Oscar di kategori Best Song untuk lagu “If I Didn’t Have You”
14. HAPPY FEET (2006)
Walaupun film animasi 3D Warner Bros secara komersil tidak sesukses film animasi 3D studio besar saingannya, setidaknya lewat film HAPPY FEET ini, Warner Bros berhasil meraih piala Oscar untuk kategori Best Animated Feature dan mempercundangi film Disney-Pixar yang dirilis pada tahun yang sama, Cars. HAPPY FEET bercerita tentang seekor penguin yang tidak bisa menarik lawan jenisnya karena dia tidak bisa bernyanyi, akan tetapi dia bisa berdansa untuk mendapatkan perhatian dari mereka. Film ini juga berhasil bertengger di posisi 1 di tangga box office Amerika Utara selama 3 minggu berturut-turut dan mengalahkan film James Bond, Casino Royale dari segi pendapatan saat film itu dirilis pada tanggal yang sama. HAPPY FEET 2 direncakan akan dirilis Natal 2011 nanti.
15. THE POLAR EXPRESS (2004)
Kalau Disney, Dreamworks, dan Fox sudah berhasil masuk ke kancah film animasi 3D terlebih dahulu, Warner Bros bisa dibilang agak terlambat. Inilah film animasi produksi Warner Bros pertama sekaligus yang terbaik dari Robert Zemeckis (sutradara Forrest Gump, Cast Awayl, dan Back To The Future Trilogy) setelah dia memutuskan untuk banting setir menjadi seorang sutradara film animasi 3D. THE POLAR EXPRESS sempat menjadi film animasi termahal demi mengintergasikan teknologi motion capture ke dalam filmnya. Tom Hanks pun menunjukkan bakatnya sebagai pengisi suara di luar serial Toy Story dengan mengisi 6 karakter sekaligus dalam film ini. Hasilnya adalah sebuah film animasi paling “hidup” pada masanya. Sayangnya, tema film ini terlalu demografis yaitu tentang kereta api yang membawa kita menuju kutub utara di malam natal untuk bertemu Santa Clause hingga tidak bisa sesukses film Dreamworks dan Fox apalagi Disney-Pixar. THE POLAR EXPRESS selalu ditayangkan ulang sampai sekarang di beberapa teater IMAX di Amerika Utara setiap minggu-minggu menjelang natal.
0 komentar:
Posting Komentar